AMERIKA SERIKAT - Elizabeth Raine, mahasiswi kedokteran pelelang keperawanan, membatalkan rencananya. Padahal, dia telah mendapatkan beberapa penawaran.
Dilansir Daily Mail, seperti dikutip Huffington Post, Sabtu (17/5/2014) menyebut, Hanna Kern adalah nama asli wanita 28 tahun itu. Ketika mengajukan pelelangan atas keperawanannya pada 31 Maret-7 Mei lalu, Kern menggunakan nama Elizabeth Raine.
Saat ini, Kern tercatat mengambil program kuliah gelar ganda, Ph.D./ M.D. di University of Washington. Dia merupakan orang terakhir yang mencoba melelang keperawanannya dan gagal. Menurut Kern, dia telah belajar dari pengalaman tersebut.
"Setelah mencobanya, saya sekarang memahami betul mengapa mereka tidak berhasil. Rasanya sulit sekali menyeimbangkan pelelangan dan publisitas," tutur Kern.
Kern berharap setidaknya mendapatkan penawaran hingga USD400 ribu atau sekira Rp4,5 miliar (Rp11.447 per USD). Penawaran terakhir adalah USD801 ribu (Rp9,16 miliar), tetapi Kern memutuskan tidak melanjutkan aksinya.
Wanita berambut pirang itu menjelaskan keputusan tersebut dalam blognya, Musings Of A Virgin Whore:
"Saya memutuskan untuk menghentikan hal ini dan kembali fokus pada pelatihan medis yang saya jalani. Saya masih memiliki kepercayaan yang kuat tentang keperawanan, prostitusi dan hak wanita untuk melakukan yang dia inginkan. Tetapi sekolah adalah prioritas pertama seumur hidup saya. Pada titik ini, saya tidak lagi peduli dengan pelelangan. Ini adalah keputusan yang sangat mudah."
Sebuah sumber yang dekat dengan proses pelelangan menyatakan bahwa Kern tidak menerima tawaran yang tulus untuk keperawanannya. Bahkan, si penawar tertinggi juga menolak menjalani pemeriksaan.
"Lelang ini tidak berhasil, itu saja. Hanna harus menghadapi kenyataan bahwa mungkin keperawanannya tidak berharga setinggi yang diperkirakannya," kata sumber tersebut.
Sementara itu, Unique Media PR, yang menangani publisitas Kern, menyatakan akan mencoba mendapatkan kompensasi atau biaya yang telah mereka keluarkan untuk upaya lelang tersebut. Kern mengaku, belum berbicara dengan perusahaan tersebut sejak keputusan pembatalan lelang. Tetapi dia terbuka untuk membicarakan pembayaran yang dimaksud publisisnya.
Pada minggu-minggu pertama pelelangan, Kern menyembunyikan wajahnya di laman website dengan alasan privacy. Kemudian, pada 28 April, dia memilih menampilkan wajahnya ke dunia melalui wawancara dengan Huffington Post.
Kern menyebut finansial sebagai alasan pertamanya melakukan lelang. Meski demikian, Kern juga mencari petualangan, erotika, skandal dan kesempatan untuk menantang norma-norma tentang keperawanan.
"Saya sudah merencanakan ini selama satu tahun dan mengalami transformasi personal karenanya. Saya kini lebih memahami masalah prostitusi, keperawanan dan pelacur," tutur Kern.
Dia mengimbuhkan, setelah menampilkan wajahnya, dekan Fakultas Kedokteran University of Washington, bertemu dengannya untuk mendiskusikan kemungkinan sanksi disiplin.
"Tidak ada keputusan apa pun untuk saat ini," imbuhnya.
okezone.com
-Media Baca Hiburan Online-