Tidak hanya membantu nelayan, pengusaha nasional Tahir akan pergi ke daerah pelosok untuk beri sumbangan. Pemilik Mayapada Group ini akan mencari guru yang kesejahteraannya masih rendah.
"Kita kerjasama dengan Kementerian Pendidikan. Saya akan cari guru yang ada di pelosok-pelosok dan tidak terjangkau dan kita ingin berbicara dengan PGRI dan Kementerian Pendidikan bagaimana meningkatkan kesejahteraan guru atau melatih keterampilan mereka," ungkap Tahir saat ditemui di Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan kawasan Gambir Jakarta, Jumat (21/02/2014).
Tahir melalui Tahir Foundation telah menyediakan alokasi dana bantuan sebesar Rp 100 miliar. Diharapkan dana itu dapat dimanfaatkan terutama meingkatkan taraf hidup dan kondisi guru di daerah terpencil. Namun sebelumnya ia akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional dan Persatuan Guru Republik Indonesia.
"Kita mau bertemu mereka dulu dan dibahas bersama. Guru itu yang menjadikan saya menjadi hari ini itu adalah guru. Saya pikir pendidikan itu merupakan representatif gambaran bangsa. Guru memberikan peranan yang sangat penting. Kita tiap divisi sudah menyediakan uang Rp 100 miliar," imbuhnya.
Sementara itu dalam waktu dekat, ia juga akan berkunjung ke korban letusan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur. Ia akan memberikan bantuan seperti yang sudah ia lakukan saat mengunjungi korban letusan Gunung Sinabung tempo hari.
"Kelud kita mau berangkat. Baru saja saya baru pulang dari Sinabung. Besok Senin saya mau ke Cirebon, ke Kelud minggu ini atau bisa minggu depan," ujarnya.
Seperti diketahui, orang terkaya urutan 12 di Indonesia termasuk paling dermawan. Hari ini ia membagi-bagi cold storage (lemari berpendingin) ikan bagi nelayan.
Sebelumnya, ia juga sudah memberikan bantuan Rp 100 miliar bagi korban banjir Jakarta kepada Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi). Bantuan itu dilanjutkan dengan pemberian bus gratis untuk wisata ibu kota.