Menjalankan ibadah haji perlu persiapan. Dikutip dari laman RafiqJauhari, persiapkan setidaknya tujuh hal berikut agar ibadah berjalan lancar selama di Tanah Suci:
- Pakaian dan tas tenteng. Setiap jamaah diberikan fasilitas berupa tiga buah tas yang terdiri koper dengan kapasitas 30 kilogram, sebuah tas tenteng yang bisa masuk ke pesawat, dan tas kecil untuk paspor. Bawa pakaian yang diperlukan saja. Untuk pakaian ihram sebaiknya ditaruh di tas tenteng karena harus dikenakan semenjak pesawat terbang atau tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jedah. Untuk barang keperluan sehari-hari yang bisa dibeli di Tanah Suci, sebaiknya Anda tidak membawa dari Indonesia. Jangan pula membawa barang yang dilarang dalam penerbangan seperti cairan atau senjata tajam.
- Masker dan obat-obatan. Jika Anda memiliki sakit tertentu atau perlu mempersiapkan obat, tidak perlu ragu membawanya. Saat ada pemeriksaan dan tidak bisa menjelaskan memakai bahasa lokal, Anda tinggal menunjukkan resep dari dokter sebagai bukti bahwa obat tersebut memang diperlukan. Sementara masker berguna untuk mencegah penularan penyakit dan menjaga diri dari masalah saluran pernapasan.
- Membawa lauk dan makanan kering. Ini bertujuan jika makanan yang disajikan pihak katering tidak sesuai dengan lidah Anda, maka Anda masih dapat menyantap makanan yang disukai. Di pemondokan, Anda juga bisa memasak sendiri. Beberapa contoh makanan tersebut adalah abon, kering tempe, hingga dendeng.
- Uang tunai. Biaya hidup dibagikan kepada jamaah haji reguler sekitar 1.500 riyal. Jika masih perlu membawa uang tambahan, Anda bisa menyiapkan kartu kredit atau debet yang memiliki jaringan internasional seperti visa atau masercard. Anda juga bisa membawa uang tunai dalam bentuk USD atau ditukarkan langsung dengan riyal sejak dari Indonesia.
- Identitas diri dan piranti komunikasi. Sangat dimungkinkan jamaah haji tersesat saat beribadah. Untuk itu, setiap jamaah harus membawa kartu identitas yang mesti dibawa ke manapun. Tuliskan nama Anda, nomor kloter dan embarkasi, alamat rumah dan maktab pada kartu tersebut. Cantumkan pula nomor telepon pembimbing yang mampu berbicara dalam bahasa Arab dan inggris. Saat tersesat, Anda dapat bertaya pada polisi atau penjaga toko. Namun tetap waspada terhadap kemungkinan menjadi korban kejahatan.
- Membuat jadwal dan rencana kegiatan. Misalnya kapan harus memasak, mencuci, ke masjid, dan sebagainya. Ini membantu kekhusyukkan beribadah.
- Jaga ketakwaan. Apapun yang Anda lakukan selama beribadah di Tanah Suci, tetaplah dalam koridor untuk bertakwa. Jauhi maksiat apapun bentuknya.
Klik disini untuk lihat lebih banyak