Dokter di India berhasil mengeluarkan kerangka bayi yang tertinggal dalam perut seorang perempuan paro baya bernama Kantabai Gunvant Thakre.
Yang mengejutkannya, kerangka bayi itu sudah ada di sana selama 36 tahun.
Seperti dimuat Daily Mail, Jumat (22/8/2014), kisah ini berawal pada tahun 1978, Thakre dinyatakan hamil di usia 24 tahun. Pada saat itu dokter telah memperingatkan bahwa janin yang dikandung tidak mampu bertahan hidup lama lantaran ia mengalami kehamilan etopik -- kehamilan di luar kandungan.
Karena takut membayangkan sakitnya operasi, Thakre akhirnya mencari pengobatan lain di sebuah klinik kecil. Setelah beberapa lama kemudian rasa sakitnya mereda, ia yakin bahwa masalah itu telah teratasi.
Namun 36 tahun kemudian, wanita yang kini berusia 60 tahun itu mulai merasakan nyeri hebat pada perutnya. Ia kemudian pergi ke dokter di Salve Institute of Medical Sciences, India.
Awalnya, dokter mengira Thakre mengidap kanker setelah ditemukan benjolan keras di perutnya. Namun hasil scan akhirnya menjawab keanehan ini.
"Kami menemukan benjolan di sisi kanan perutnya, kami khawatir itu adalah kanker. Setelah melakukan scan, kita baru mengetahui bahwa ada kerangka bayi di dalamnya," katanya.
"Kami pun menanyakan riwayat medisnya dan dia mengatakan kepada saya bahwa ia pernah hamil pada tahun 1978 tetapi janinnya telah meninggal. Dia bilang ia terlalu takut dioperasi dan pulang ke desanya tanpa pernah mengeluarkan janinnya," lanjut sang dokter.
Tim dokter pun kemudian mencari dokumentasi medis dan menemukan kasus serupa pernah terjadi di mana kerangka bayi pernah tertinggal dalam tubuh seorang wanita asal Belgia selama 18 tahun -- periode terpanjang dari catatan medis yang mereka temukan.
"Dan kasus Thakre menjadi yang terlama dalam kehamilan ektopik di dunia yakni selama 388tahun," kata dokter Mohammad Yunus Shah.
Setelah mengetahui penyebab masalah yang dialami Thakre, tim ahli bedah pun kemudian melakukan operasi. Mereka mengeluarkan tulang-tulang bayi yang ditemukan menempel pada rahim, usus, dan kantung kemih wanita itu.
"Cairan ketuban yang melindungi janin itu mungkin telah terserap dan jaringan lunak cair yang ada pada janin telah berubah menjadi tulang dari waktu ke waktu," jelas dokter Shah.
"Selama beberapa bulan terakhir, pasien mengalami sakit di perut terus menerus disertai demam tinggi dan masalah pada buang air kecil," tambahnya.
Dokter menjelaskan hal itu disebabkan karena kerangka tulang tersebut menekan sistem kemih dan merusak fungsi ginjal.
Ketua tim bedah, Dokter Gedam mengatakan ini adalah pertama kalinya Salve Institute of Medical Sciences melakukan operasi semacam itu.
Thakre yang berasal dari Desa Pipariya di Madhya Pradsh kini tengah beristirahat di rumah sakit pascaoperasi dan dilaporkan berada dalam keadaan stabil. (Imelia Pebreyanti)
(Elin Yunita Kristanti)
Klik disini untuk lihat lebih banyak