Pernyataan mantan Panglima ABRI Jenderal TNI (Purn) Wiranto terkait pemecatan Prabowo Subianto dari dinas kemiliteran tidak berpengaruh pada target pemenangan Prabowo-Hatta di pilpres, khususnya di Jawa Tengah.
Wakil Tim pemenangan capres cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Jawa Tengah, Sriyanto Saputro, Jumat 20 Juni 2014, mengatakan polemik Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang sempat disampaikan Wiranto akhir-akhir ini justru dianggap sebuah kepanikan kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla di tengah naiknya elektabilitas Prabowo-Hatta.
"Kami dalam hati malah ketawa. Kenapa baru disampaikan seperti itu. Itu menunjukkan ketidakdewasaan, bahkan bisa pula sebuah kepanikan," ujar Sriyanto di Semarang.
Kata Sriyanto, manuver yang dilakukan tim lawan tak akan banyak ditanggapi oleh tim Prabowo-Hatta di Jawa Tengah. Ia menganggap hal itu justru akan membuat soliditas struktural maupun non struktural relawan semakin kuat dan mengetahui bahwa di kubu lawan sedang ketakutan.
"Masyarakat saya kira sudah cerdas. Kenapa pada 2009 ketika Prabowo menjadi cawapres bersama Megawati Soekarnoputri, waktu itu tidak ada satupun yang mempersoalkan. Di tahun 2014 ini Pak Prabowo juga maju sebagai capres, dan KPU meloloskan. Ini kan bukti semuanya clear, tidak ada masalah," kata Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah itu.
Berdasarkan hasil kerja tim pemenangan selama ini, dukungan terhadap Prabowo-Hatta di Jateng terus mengalami kenaikan yang signifikan. "Luar biasa dukungannya di Jawa Tengah. Baik struktural maupun relawan dari berbagai unsur telah dideklarasikan. Sekarang waktunya bergerak," kata dia.
Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Jateng, Abdul Wachid mengatakan berdasarkan survei internalnya, pasangan Prabowo-Hatta di jateng terus menunjukkan elektabilitas yang signifikan.
"Dari 17 kabupaten kota di Jawa Tengah saja, kita sudah menang di sembilan daerah. Hal ini berarti kita telah memecah basis merah di sini," katanya. (ren)
Klik disini untuk lihat lebih banyak