22/03/14
Kisah keajaiban mereka yang selamat dari kecelakaan pesawat
Hilangnya pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 masih menimbulkan sejumlah tanda tanya besar. Mulai dari lokasi terakhir pesawat, hingga nasib 227 penumpang dan 12 kru di dalamnya.
Meski begitu, sejumlah harapan masih terus dipancarkan dari keluarga korban. Mereka kerap kali berdoa agar sanak saudara mereka di dalam pesawat tetap selamat, tanpa kurang apapun.
Musibah tersebut kembali mengingatkan kecelakaan-kecelakaan pesawat lainnya di belahan dunia. Di tengah kecilnya kemungkinan selamat, namun dua penumpang yang masih belia selamat dari musibah yang dialaminya.
Bahia Bakari, merupakan satu-satunya penumpang yang selama saat pesawat yang ditumpanginya terjatuh di Samudera Hindia. Ketika itu, Bakari masih berusia 14 tahun.
Bakari menumpang pesawat Yemenia dengan nomor penerbangan 626 pada 30 June 2009. Dia berangkat bersama ibunya dari Sanaa, Yaman menuju Moroni, Komoro. Sebelum tiba di tempat tujuan, pesawat mengalami masalah hingga jatuh di tengah laut dekat Komoro.
Ajaib, bocah 14 tahun ini selamat meski harus terombang-ambing gelombang selama 13 jam di atas puing pesawat. Padahal, dirinya tidak memakai alat pelampung sama sekali. Sedangkan ibunya dinyatakan tewas bersama 152 penumpang lainnya.
"Di tengah kabut pagi, di sana ada Bahia. Suatu keajaiban, ini benar-benar pertarungan luar biasa untuk bertahan hidup," ujar seorang Menteri Prancis, Alain Joyandet. Sejak itu, Bakari dijuluki 'bocah ajaib'.
Keberuntungan juga dialami Cecelia Cichan. Pesawat Northwest Airlines penerbangan 255 tujuan Michigan ke California, Amerika Serikat ini mengalami kecelakaan pada 16 Agustus 1987. Kejadian itu menewaskan 148 penumpang dan dua orang pejalan kaki.
Cichan menjadi satu-satunya penumpang yang selamat, padahal pesawat yang ditumpanginya benar-benar hancur akibat ledakan beberapa saat setelah jatuh. Diduga, sisi kanan sayap pesawat patah gara-gara menabrak sebuah tiang lampu.
Cichan yang dijuluki 'bocah ajaib' ini ditemukan petugas pemadam kebakaran yang mendengar rengekannya dari balik puing yang terbakar. Sementara, orangtua dan kakak laki-lakinya tewas dalam kecelakaan di sekitar Bandara Metropolitan Detroit itu.
"Saya selalu terbayang kecelakaan itu setiap hari. Sangat sulit untuk tidak mengingatnya setiap memandang diri saya di cermin," ujar wanita yang kini berusia 30 tahun itu.(merdeka/22/3/14)
-Media Baca Hiburan Online-
