02/03/14

Diakuisisi XL, Axis Akui Tengah Limbung

Diakuisisi XL, Axis Akui Tengah Limbung

JAKARTA—PT Axis Telekom Indonesia (Axis) menilai kondisi perusahaan memang sedang berada dalam kondisi sulit sehingga membutuhkan suntikan modal dari pihak lain agar bisa bertahan.
Presiden Direktur Axis Erik Aas mengatakan kondisi tersebut yang menyebabkan perseroan rela diakusisi oleh PT XL Axiata Tbk.
Menurutnya, kondisi persaingan harga yang ketat akibat terlalu banyak operator saat ini turut mengakibatkan perusahaan terus-menerus mengalami kerugian.
Hal itu disebabkan faktanya Axis memang masih dalam posisi belum profitable dalam 5 tahun operasinya. Di sisi lain, Axis tetap harus mengeluarkan belanja modal dan biaya operasional yang cukup tinggi.

Sebagai operator GSM ke-5 di Indonesia, dengan ukuran saat ini, sangat sulit bagi Axis untuk bersaing secara memadai di tengah kompetisi harga yang sangat ketat di industri telekomunikasi saat ini,” katanya dalam keterangan pers, Jumat (28/2/2014).
Menurut Erik, kondisi industri telekomunikasi saat ini sangat tidak menguntungkan bagi operator. Dengan tingkat harga terlalu rendah, sangat sulit bagi pemain baru untuk hanya bertahan hidup saja.
Di tengah kondisi yang sulit ini, Axis mengklaim tetap membangun basis pelanggan yang baik, yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

Oleh karena itu, merger dengan XL adalah solusi terbaik untuk tetap memberikan layanan berkualitas tinggi bagi pelanggan kami,” kata Erik.
Erik menambahkan merger Axis dan XL dinilai akan mendorong industri jadi lebih sehat.
“Dengan merger ini, tiga operator besar akan memiliki spektrum yang merata, yang diperlukan untuk memberikan layanan berkualitas baik di seluruh pelosok Indonesia,” ujarnya.


Editor : Rustam Agus


-Media Baca Hiburan Online-

Terkini