JAKARTA— Ketika menyebut nama Monumen Nasional atau Monas, yang
terbayang di kepala adalah sebentuk tugu menjulang berpuncak lidah api
emas. Orang juga bisa tegas mengatakan Monas ada di Jakarta, berlokasi tepat di seberang Istana Negara.
Ada banyak rincian lain bisa disebutkan. Namun, tak banyak yang tahu
bahwa pada salah satu sisi lidah api di puncak Monas itu ada sosok
"wanita misterius".
Keberadaan "wanita misterius" di lidah api Monas
hanya tampak dari sisi tertentu. Penampakan tersebut bisa dilihat dari
arah kantor Presiden Republik Indonesia.
Dari arah utara Monas,
lidah api itu terlihat seperti sosok perempuan yang sebagian rambutnya
tersanggul pada bagian atas dan tergerai panjang di sisi samping.
Lidah api berbobot 14,5 ton dan disepuh emas sebanyak 50 kilogram
tersebut seolah membentuk sosok perempuan sedang bersimpuh dengan wajah
tertunduk. Tak ada catatan pasti apakah bentuk itu memang bagian dari
desain atau bukan.
"Kalau diperhatikan dari arah tertentu akan
tampak seperti itu memang," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DKI Jakarta Arie Budhiman kepada Kompas.com, Sabtu (22/2/2014). Namun,
dia pun tak bisa memberi keterangan lebih lanjut soal sosok itu.
Bahkan, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monas Rini Haryani juga tidak
mengetahui asal-usul keberadaan bentuk perempuan itu di Monas. Rini
yang juga menjadi Kepala Museum Monas ini mengaku hanya mendengar cerita
dari orang-orang soal sosok di lidah api tersebut.
Namun, Rini
mengaku dia belum pernah memastikan sendiri penampakan sosok tersebut.
"Saya dengar memang bentuknya menyerupai wanita jika dilihat dari teras
atau lobi Istana, apalagi pas malam hari. Tapi, saya itu enggak tau
maknanya," ujar dia.
Rini menduga, kalau benar bentuk itu memang
disengaja ada di sana, sosok tersebut merupakan permintaan khusus dari
Presiden Soekarno, presiden pertama Indonesia dan penggagas Monas. "Pak
Karno kan senang dengan keindahan wanita," ujar dia.
Beberapa waktu
lalu, lanjut Rini, cerita wanita misterius di Monas sempat mampir di
telinga mantan duta besar negara tetangga. Sang mantan duta besar itu
pun berniat memotret penampakan wanita tersebut untuk membuktikan memang
bentuk itu benar-benar ada.
Sayangnya, hingga sang mantan duta
besar pulang kembali ke negara asalnya, Rini tak tahu apakah foto itu
jadi dibuat. Sebelumnya, Rini mendapat janji akan mendapat salinan foto
bila sosok itu jadi diabadikan.
"Maaf, saya belum bisa kasih info
akurat. Tapi, akan saya cari, kalau ada file-nya, akan saya sampaikan.
Mudah-mudahan akan terjawab," imbuh Rini.
Sejarah mencatat, Monumen
Nasional didirikan pada 17 Agustus 1961. Tujuan pendirian Monas adalah
untuk mengenang perjuangan dan semangat revolusi kemerdekaan.
Pembangunan Monas melibatkan tiga arsitek. Mereka adalah Frederich
Silaban, Soedarsono, dan Rooseno. Tonggak ini memiliki tinggi 132 meter,
dengan seluruh bagian "tiang" berlapiskan marmer.
Satu elevator
berkapasitas 11 orang ada di dalam tugu itu. Menggunakan elevator
tersebut, pengunjung akan sampai ke sebuah pelataran berukuran 11 x 11
meter, di ketinggian 115 meter. Posisi penampakan perempuan misterius di
lidah api Monas, tepat berada di atas pelataran ini.
Dari pelataran
tersebut, seluruh penjuru Kota Jakarta akan membentang di depan mata.
Ketika melihat sisi utara Monas, bisa jadi saat itu pengunjung mendapat
satu lagi teman penikmat pemandangan kota, perempuan misterius di lidah
Monas.(kompas/22/21/4)