Shazad Iqbal, seorang pria muslim asal Kota Bradford, Inggris,ini telah meluncurkan sebuah petisi meminta YouTube menghapus video terbaru milik Katy Perry dari situs mereka. Ini lantaran video itu memperlihatkan penyalahgunaan kata Allah.
Dalam video berjudul 'Dark Horse', Katy Perry memerankan seorang putri di Mesir kuno sedang berusaha mencari seorang lelaki ingin melamar dia, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Rabu (26/2).
Dalam video itu, satu per satu pria tiba dengan hadiah yang mengecewakan sang putri, dan mereka semua dirubah menjadi pasir akibat petir dikeluarkan dari jari-jari Katy Perry.
Video klip Katy Perry itu menawarkan sesuatu yang baru tetapi telah memicu kontroversi, setelah Iqbal memperhatikan pria pertama ingin melamar Katy Perry memakai kalung bertuliskan 'Allah' dalam bahasa Arab.
Iqbal membuat sebuah petisi bagi YouTube untuk menarik video itu, dan menuduh video tersebut mempromosikan penghujatan.
Formulir di dunia maya itu telah menarik hampir 40.000 tanda tangan dari berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Australia, Arab Saudi, Pakistan, dan Bangladesh.
Dalam pengaduannya, Iqbal mengatakan video itu dianggap sangat kontroversial bagi para pemirsanya sebagai hasil dari penggambaran penghujatan.
"Bentuk penghujatan sangat jelas disampaikan dalam video itu, karena Katy Perry (yang tampaknya berperan sebagai pihak berlawanan dengan Tuhan) menghancurkan orang dan kalung bertuliskan Allah itu dalam kobaran api," ujar Iqbal.
"Ini adalah alasan untuk pengajuan petisi itu agar orang-orang dari berbagai lapisan kehidupan, agama yang berbeda, dan dari berbagai belahan dunia, setuju bahwa video itu mempromosikan penghujatan," ucap dia.
"Menggunakan nama Tuhan dengan cara tidak relevan dan tidak menyenangkan akan dianggap tidak pantas oleh agama apapun," lanjut Iqbal.
Setelah menandatangani petisi, Khan Bilal, dari Kota Birmingham mengatakan, 'Ini benar-benar menjijikkan di mana industri musik mengizinkan hal itu terjadi, musik seharusnya digunakan untuk menyebarkan cinta bukan kebencian'.
"Sangat memalukan bahwa Anda mengizinkan kebodohan, Anda perlu melihat arti kata eksplisit," ujar dia.
Sesama penandatangan petisi lainnya, Taufik Hidayat, dari Kota Bandung, Indonesia, mengatakan video itu benar-benar menyinggung iman kaum muslim.
Dark Horse merupakan singel ketiga Katy Perry dari album barunya 'Prism' dan turut menampilkan penyanyi rap asal Amerika, Juicy J.
Lagu hip-hop dengan balutan irama pop itu saat ini menduduki peringkat teratas dalam daftar US Billboard Hot 100.
Bintang pop internasional itu merilis video musik tersebut pada 20 Februari lalu di laman Twitter resminya yang memiliki lebih dari 50 juta pengikut. Saat ini video itu sudah disaksikan sekitar 30 juta kali.
Label rekaman Katy Perry tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar terkait masalah ini.(merdeka/26/2/14)