Pengguna telekomunikasi diimbau mengecek penggunaan pulsa setiap kali
habis melakukan kegiatan komunikasi, terutama pengiriman pesan singkat
(SMS) karena diduga banyak operator yang tetap memotong pulsa meski tak terkirim.
"Banyak laporan yang masuk terkait keluhan, terutama SMS dari Telkomsel
ke XL atau sebaliknya. IDTUG pun melakukan pengujian sendiri dan memang
terbukti XL memotong pulsa pelanggan meskipun SMS tak terkirim," ujar
Sekjen Indonesia Telecommunication User Group (IDTUG) Muhammad Jumadi,
Minggu (16/2).
Menurut dia, ditengarai SMS antar operator XL
mengalami masalah, harus peer to peer sebelum SMS. Seharusnya,
tambahnya, sebelum terkirim, operator tersebut tidak boleh memotong
pulsa pelanggan. "Ini bisa merugikan pelanggan," kesalnya.
Pelanggan, tambah Jumadi, sebaiknya mengecek terkirimnya SMS atau tidak,
terutama pada saat-saat hari besar seperti Idul Fitri, Natal, dan Tahun
Baru karena dikhawatirkan pelanggan dirugikan tanpa menyadarinya.
"Regulator diharapkan mengaudit sistem billing operator secara berkala
sehingga bisa tahu dengan pasti persentase keberhasilan SMS operator,
bukan klaim sepihak dari operator yang bersangkutan," katanya.
Berdasarkan UU Keterbukaan Informasi, hasil tes QoS operator oleh
regulator seharusnya bisa diakses publik secara transparan. "Ini bukan
masalah uang Rp 450 tetapi ini indikasi ada ketidakberesan dalam sistem
SMS XL," tuturnya.
Henry Wijayanto, Public Relation Manager XL,
mengungkapkan tingkat keberhasilan pengiriman SMS di XL telah mencapai
sekitar 99 persen. "Angka keberhasilan itu sudah melebihi batas
toleransi yang ditetapkan regulator. Kan semua sudah diatur dan dipantau
pemerintah," tuturnya.(merdeka/17/2/14)
