Di Twitter pada akhir pekan lalu tengah heboh dengan kemunculan uang kertas pecahan Rp 50 ribuan yang sematkan stempel Prabowo. Di lembaran uang Rp 50.000 tersebut tersemat stempel yang tertulis ‘Prabowo Satria Piningit Heru Cakra Ratu Adil’.
Adalah Simon Perez lewat akunnya @simonperez yang menginformasikan pertama penampakan uang ini di Twitter. Ia mengaku memperoleh uang tersebut dari kembalian pembayaran setelah singgah di sebuah kawasan peristirahatan Tol Jagorawi pekan lalu.
“Uang itu saya dapat dari kembalian di restoran, kok saya lihat ada stempel Prabowo-nya. Saya enggak tahu (kasir) dapat dari mana,” jelasnya seperti dikutip dari Merdeka Senin (27/01/14).
Ia lalu mencoba menghubungi Prabowo Subiyanto di Twitter (@prabowo08). Namun tak ada respon maupun penjelasan. Jika ini adalah bagian dari kampanye seyogianya tidak mengguna media uang kertas.
Dalam pada itu pengguna Twitter lain, @kurawa alias Rudi Valinka juga mengaku mendapati uang kertas yang sama namun dalam versi pecahan yang berbeda. Ia menjumpai di pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100.000.
Sementara Bank Indonesia sendiri mengatakan jika ‘uang Prabowo’ tak laik edar. BI juga menghimbau pada siapa saja untuk tidak merusak uang yang masih berlaku. Lantas bagaimana tanggapan pihak prabowo maupun partainya?
Koordinator Prabowo Media Center Budi Purnomo Karjodihardjo mengatakan jika uang yang dimaksud adalah kampanye hitam bagi Prabowo. Sebab, tak mungkin jika pihaknya lakukan tindakan tersebut.
“Tidak mungkin kami atau Gerindra melakukan tindakan seperti itu. Apalagi dalam berbagai kesempatan Pak Prabowo sudah menyampaikan komitmennya soal pemberantasan korupsi dan anti politik uang,” jelasnya.
(Forum Merdeka)